Dinas PP&KB Koltim akhiri Orientasi Bagi Kader TPK di Uluiwoi dan Ueesi

Dinas PP&KB Koltim akhiri Orientasi Bagi Kader TPK di Uluiwoi dan Ueesi

11 Maret 2023 | Admin | | 412 Kali Dilihat | 0 Komentar
Dinas PP&KB Koltim akhiri Orientasi Bagi Kader TPK di Uluiwoi dan Ueesi
 
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP & KB) Kabupaten Kolaka Timur di dampingi oleh team dari Dinas (PP & KB) yaitu Kabid Balatban Provinsi Sulawesi Tenggara Ibuu Hj Min Rahmatin beserta jajarannya Melaksanakan Orientasi Bagi Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam Rangka Penurunan Stunting Tahun 2023 di Aula Kantor Kec. Uluiwoi, Sabtu (11/3).
 
Kegiatan ini dibuka oleh Camat Uluiwoi dan Dihadiri oleh Kepala Dinas PP & KB atau yang mewakili serta jajarannya, Satgas Percepatan Penurunan Stunting Sultra, Kepala UPTD KB Kec. Uluiwoi, Kepala UPTD KB Kec. Ueesi, Kapus Kec. Uluiwoi dan Kec. Ueesi, serta Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Peserta Orientasi.
 
Kegiatan ini di hadiri oleh TPK(tim pendamping keluarga) dari Kec. Uluiwoi dan Ueesi, yang mana setiap desa dan kelurahan mengutus 3 orang anggota dengan jumlah keseluruhan 65 orang akan diberi pendampingan dan orientasi oleh 5 orang pemateri sebagai berikut
 
1. Kristiani Oklin Lisa Sidupa ., S. KM dengan materi Konsep dasar Stunting dan 1000 HPK
2. Muh Sawir., S. Sos.,M.Si dengan materi Penggunaan Aplikasi Esimil
3. Juriani, Am. Keb dengan materi Mekanisme Kerja TPK
4. RASMI., SE, dengan materi Peran strategia kampung KB
5. Andi Rimayanti Halid, S. Kep dengan materi komunikasi antar pribadi
 
Dalam sambutan Camat Uluiwoi mengatakan "Saya harap para peserta bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik dan bisa mensosialisasikan kepada masyarakat di desa masing-masing dalam rangka percepatan penurun Stunting di Kabupaten Kolaka Timur," harapnya.
 
Perlu diketahui bahwa pada hari sebelumnya telah dilaksanakan orientasi bagi Kader TPK dibeberapa Kecamatan yaitu, Tirawuta, Lalolae, Tinondo, Mowewe , Loea, Ladongi dan Aere, Dangia, Poli-Polia, dan Pada Hari ini di akhiri di Kec. Lambandia, Uluiwoi dan Ueesi.
 
program khusus penurunan stunting dikampung KB yaitu DAHSAT (dapur sehat atasi stunting) Dengan sasarannya Calon Pengantin, ibu hamil, menyusui baduta dan balita dengan memanfaatkan sumber daya lokal yg bisa dipadukan dengan upaya pendekatan mitra.
 
Menurut WHO (2020) stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang / tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang / kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.
 
Sedangkan Menurut Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 72 Tahun 2021, Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
 
Perlu diketahui, penyebab utama stunting itu diantaranya, asupan gizi dan nutrisi yang kurang mencukupi kebutuhan anak, pola asuh yang salah akibat kurangnya pengetahuan dan edukasi bagi ibu hamil dan ibu menyusui, buruknya sanitasi lingkungan tempat tinggal seperti kurangnya sarana air bersih dan tidak tersedianya sarana MCK yang memadai serta keterbatasan akses fasilitas kesehatan yang dibutuhkan bagi ibu hami, ibu menyusui dan balita.
 
Adapun Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Memperhatikan asupan gizi dan nutrisi bagi ibu hamil dan ibu menyusui, hal ini bisa juga dilakukan dengan memperhatikan pola makan dengan mengomsumsi jenis makanan beragam dan seimbang;
 
2. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin bagi ibu hamil, bayi dan balita;
 
3. Mengatasi permasalahan anak yang susah makan dengan cara memberikan variasi makanan kepada anak:
 
4. Menjaga sanitasi lingkungan tempat tinggal yang baik bagi keluarga;
 
5. Memberikan edukasi dan penyuluhan bagi ibu hamil dan menyusui terkait stunting, pola asuh yang baik untuk mencegah stunting serta mendorong para ibu untuk senantiasa mencari informasi terkait asupan gizi dan nutrisi yang baik bagi tumbuh kembang anak;
 
6. Melakukan vaksinasi lengkap semenjak bayi lahir sesuai dengan anjuran dan himbauan IDAI.
(Diskominfo)
 

Tinggalkan Komentar