Pemda Sukses Gelar Sayembara Desain Tenun dan Batik Khas Koltim ( Ibu Hartini Azis Paling Kiri, Pemenang Atau Juara 1 Sayembara Paling Kanan)

Pemda Sukses Gelar Sayembara Desain Tenun dan Batik Khas Koltim

06 Desember 2022 | Admin | | 1027 Kali Dilihat | 0 Komentar

Pemda Sukses Gelar Sayembara Desain Tenun dan Batik Khas Koltim

Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka Timur (Pemda Koltim) bersama Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UMK Koltim, serta Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Koltim, sukses menggelar sayembara desain tenun dan batik yang merupakan khas dari daerah Koltim itu sendiri.

Dalam lomba ini, terdapat puluhan motif tenun dan batik yang mengikuti seleksi. Total terdapat sebanyak 21 peserta yang mengikut sertakan hasil karyanya dan berasal dari berbagai daerah di Provinsi Sultra.

Ibu Hartini Azis, A.Ma selaku Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Koltim mengucapkan syukur Alhamdulillah karena telah sukses menyelenggarakan sayembara kain tenun khas Koltim dan batik khas Koltim pada Senin (5/12/2022) yang bertempat di Aula Kantor PKK Kab. Koltim.

"Alhamdulillah pada sore menjelang malam ini kami dari beberapa juri sudah menetapkan juara 1, 2, dan 3 untuk kain khas Kolaka Timur dan batik khas Kolaka Timur dan untuk kain khas Kolaka Timur sudah menetapkan bahwa ikon kami di Kolaka Timur kain tenun khas Kolaka Timur itu Sorume.

Dalam menentukan siapa pemenang dalam sayembara ini, kami tidak langsung menetapkan saja tetapi kami betul-betul menilai dari beberapa peserta menilai siapa yang lebih pantas dan lebih kuat untuk mendapatkan juara 1 kain khas Kolaka Timur dan Alhamdulillah kami dari beberapa juri sudah menetapkan juara 1 kain khas Kolaka Timur itu yakni dari Ibu Arnas dari Kota Kendari." Selanjutnya, Hartini Azis, A.Ma selaku Ketua TP-PKK Kab. Koltim serta Ketua Dekranasda Kab. Koltim juga mengatakan bahwa peserta dari sayembara ini bukan hanya dari Kabupaten Kolaka Timur saja, melainkan dari berbagai daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara.

"Pesertanya ini ada dari Kolaka, Kota Kendari, Konawe, Konawe Selatan, Kolaka Utara, dan dari Kolaka Timur ada beberapa anak daerah juga yang mengikuti sayembara ini yaitu dari Mowewe, Rate-Rate, juga dari Welala dan beberapa daerah lainnya di Kabupaten Kolaka Timur ini, ujarnya." Lanjut, Ibu Hartini Azis, A.Ma juga menegaskan bahwa nantinya pemenang dari sayembara desain tenun dan batik khas Kolaka Timur ini akan segera dipatenkan. "Insya Allah dalam hal ini masih ada beberapa tahap yang perlu kita lakukan untuk saya dan beserta teman-teman di dekranasda untuk selanjutnya kami akan berurusan ke Provinsi untuk sampai menghakikatkan kain ini, lebih di hakikatkan dan dipatenkan menjadi kain khas Kabupaten Kolaka Timur, tegasnya." Sedangkan Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UMK Kabupaten Koltim, Ir Muhammad Aras MSi mengatakan, sayembara ini merupakan kegiatan secara nasional dan tentunya bagaimana caranya melestarikan budaya kita secara nasional serta secara spesifik. "Kita juga sebagai bagian daripada budaya nasional jadi tentu budaya daerah juga akan kita lestarikan.

Dan ini adalah bagian atau intinya melestarikan budaya bangsa dan terkait nanti adalah bagaimana menghasilkan suatu produk yang merupakan ikon atau kebanggaan daripada Kabupaten Kolaka Timur," tuturnya. "Lomba ini sangat luar biasa dan kegiatan ini sesungguhnya sudah lama ingin di manifestasikan dalam bentuk sayembara, namun karena berbagai hal kegiatan baru bisa terlaksana kali ini," tambahnya.

Kemudian salah satu juri yang menjabat sebagai Ketua Umum Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Sejarah dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara (LPPSK), Sekertaris Umum DPD LAT Kota Kendari, dan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari Bapak Dr. Basrin Melamba, M.A. mengatakan bahwasanya sayembara ini adalah momentum untuk kita menonjolkan identitas kelokalan khususnya di Kolaka Timur ini. "Dalam rangka menampilkan yang disebut dengan tenun atau hinoru Tolaki dan batik jadi seleksinya sangat ketat, dan panitia itu memang melakukan rapat-rapat beberapa tahapan kemudian menentukan kriteria penilaian salah satu yang menjadi tolak ukur kita adalah 3 item penilaian misalnya yang porsi paling tinggi itu mengenai kearifan lokal 45% di antaranya seperti penamaan identitas daripada batik tenun maupun batik," "Kemudian motif yang ditonjolkan oleh peserta tentu kita cari motif yang khas dan unik Kolaka Timur salah satunya tadi yang diungkap Ibu Bupati adalah Sorume atau Anggrek serat, dan tadi ada beberapa peserta yang bersaing ketat karena mononjolkan hal itu, kemudian beberapa motif-motif tradisional orang Tolaki baik itu flora dan fauna tadi juga ada", "Kemudian mengenai pewarnaan berkaitan dengan sistem pewarnaan orang Tolaki lalu ada berkaitan dengan tata letak daripada motif karena juga harus berkesesuaian dan benar meletakkannya kemudian bagaimana dia bisa menguraikan secara detail tentang yang disebut makna filosofis itu 35%," "Bahwa desain baju tenun maupun batik itu harus dijelaskan secara utuh secara komprehensif tentang misalnya warna kenapa dia menggunakan warna ini kemudian kenapa dia menggunakan motif itu kenapa jumlahnya itu kemudian bagaimana dia memadukan antara warna-warna kepada motif dengan misalnya latar itu tadi dan unsur penilaian yang cukup beragam,"

"Yang pertama sebagai ketua tim juri oleh Ibu Bupati Kolaka Timur Ibu Hartini Azis, A.Ma sebagai ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Kolaka Timur, kemudian dari lembaga adat ada beberapa orang, kemudian dari yang punya pengalaman dari desainer itu juga ada desainer dari Sulawesi Tenggara kita datangkan kemudian kita dari tim Akademisi dari Fakultas Ilmu Budaya ada Ibu Aswati kemudian Pak Sarman dengan saya sendiri,"

"Jadi kita memberikan pertimbangan-pertimbangan itu berdasarkan pertama juga kreativitas dalam desain yang dia lakukan peserta itu, misalnya hidup kemudian bagaimana ke letakkan warna dengan tata letak daripada ruang-ruang yang tersedia hanya itu tadi juga menjadi sebuah pertimbangan jadi itu yaitu 100 penilaian dari unsur-unsur yang saya jelaskan tadi, jelasnya. "Dan mohon ma'af tim juri ini independen, kemudian dalam memberikan nilai itu secara objektif berdasarkan butir-butir yang telah kami tetap 'kan satu per satu sehingga memenuhi kriteria yang itu kita kemudian kita apa tabulasi dalam bentuk angka, kita dapat angka 6 besar kemudian kita seleksi lagi berdasarkan kriteria yang lebih tajam dari unsur-unsur itu menjadi 3 besar kemudian kami menentukan baik itu berdasarkan apa berdasarkan kearifan lokal berdasarkan filosofis maupun desain itu di nilai secara secara utuh termasuk warna dan keletakkan daripada desain motif ini penting dan yang terpenting tadi Ibu Bupati menekankan tentang kebaruan dari motif yang ditampilkan,"

"Jadi kita sepakat bahwa ikon yang menjadi motif baik itu batik maupun tenun itu adalah Sorume, alasan yang pertama karena dia adalah tanaman endemik di Kolaka Timur kemudian yang kedua Sorume ini memiliki fungsi yang tinggi bagi orang Tolaki, bayangkan sebagai bahan simbolik kemudian sebagai Sorume kemudian bahan untuk songkok Sorume bahan tas dan lain-lainnya",

"Kemudian yang ketiga, kelebihan Sorume ini itu untuk mendapatkannya sangat susah dan butuh persiapan kemudian butuh juga bagaimana caranya menentukan titik itu dan dicari berhari-hari kemudian nilai Sorume yang keempat ini bernilai tinggi, bayangkan kalau anda beli 300 Sorume itu sampai jutaan dan kalau kita hitung-hitung bisa sampai sekitar 3,5 juta, kemudian cara membuatnya yang rumit itu kita lihat warna apa kemudian warnanya keemasan jadi sangat spesial sekali kami menentukan motif yang disebut dengan motif Sorume itu, tutupnya."

Sedangkan Ibu Wa Ode Arnas sebagai pemenang juara pertama dalam sayembara desain tenun dan batik khas Koltim dalam kategori desain Tenun yang ditemui setelah kegiatan ini sangat memberikan apresiasi kepada pemerintah Kolaka Timur yang sudah mengadakan sayembara ini. "Terima kasih banyak kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka Timur yang sudah mengadakan sayembara ini, saya ucapkan terima kasih banyak juga kepada para juri yang sudah memberikan masukan terhadap karya kami ini dan merupakan suatu kebanggaan bagi kami khususnya karena melalui karya kami kami bisa mengangkat nama daerah khususnya Kolaka Timur dan harapan kami ini bisa menjadi ikon dan dikenal bukan saja di tingkat lokal tetapi juga regional nasional bahkan harapan kami sampai internasional, tuturnya."

Dalam kegiatan ini, pemenang Sayembara Desain Tenun dan Batik Khas Koltim untuk juara terbaik pertama kategori desain batik adalah Bapak Dr. Munaser Arifin, juara terbaik kedua yakni Ibu Fitriani, dan juara terbaik ketiga adalah Ibu Nur Amalya Hakim.

Sedangkan pemenang Sayembara Desain Tenun dan Batik Khas Koltim untuk juara terbaik pertama kategori desain tenun adalah Ibu Wa Ode Arnas Gusri, juara terbaik kedua yakni Ibu Sartika Dewi S.E, dan juara terbaik ketiga adalah Bapak Muhammad Samsir. Adapun jumlah hadiah yang didapatkan dari masing-masing pemenang Sayembara Desain Batik dan Tenun khas Kolaka Timur ini adalah:

juara 1 mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah),

juara 2 mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp. 6.000.000 (enam juta rupiah),

dan juara 3 mendapatkan hadiah sebesar Rp. 3.000.000 (tiga juta rupiah).

Sedangkan juri dalam sayembara ini yakni ada Ibu Hartini Azis, A.Ma selaku Ketua Dekranasda Koltim, kemudian Bapak Dr. Basrin Melamba, M.A. yang merupakan Ketua Umum Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Sejarah dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara (LPPSK), Sekertaris Umum DPD LAT Kota Kendari, dan Dosen Fakultas Ilmu Budaya UHO, kemudian ada Bapak Ir. Ilham P. Amir yang menjabat sebagai Ketua DPD LAT Koltim, lalu ada Bapak Mori Amrin, A.Ma yang menjabat sebagai Sekertaris Umum DPD LAT Koltim, kemudian ada Bapak Bobby Egy, S.Pd yang menjabat sebagai Bendahara DPD LAT Koltim, lalu ada Bapak Artis Abbas yang merupakan Ketua Asosiasi Pemerintah Desa (APDESI) Koltim, kemudian ada Ibu Dra. Aswati, M.Hum yang merupakan Anggota LPPSK Sultra dan Dosen Fakultas Ilmu Budaya UHO, lalu ada Bapak Sarman, S.Pd, M.Pd yang merupakan Dosen Fakultas Ilmu Budaya UHO, dan yang terakhir ada Bapak Amirullah yang berprofesi sebagai Desainer Sulawesi Tenggara. (Diskominfo)

#GEMAS #GerakanMembangundanMelayaniMasyarakat #KolakaTimur

Tinggalkan Komentar