Rakor Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Koltim yang dibuka Asisten I Setda Koltim Arisman SE di Baros Farm House, Kamis (2/6).

Melalui Rakor Gugus Tugas Agraria, Pemda Titip Banyak Harapan

02 Juni 2022 | Admin | | 987 Kali Dilihat | 0 Komentar

Pemda Koltim menitipkan sejumlah harapan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Koltim, Kamis (2/6).

Rakor yang bertemakan "Harmonisasi tata ruang, reforma (penataan aset dan akses) dalam percepatan pelaksanaan program transmigrasi penyelesaian konflik dan penerbitan sertifikat tanah untuk melindungi hak-hak masyarakat tradisional dan local” berlangsung di Baros Farm House Desa Tawainalu.

Dalam Kegiatan ini turut hadir pula Kakanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Sultra, Dr Andi Renald ST MT, bersama seluruh jajarannya, Kepala Kantor BPN Koltim Hj Kusniayati, SSiT MMPub, Kepala UPTD KPH Unit Ladongi dan Ueesi, serta Kepala OPD lingkup Pemda Koltim.

Dalam Sambutannya, Pj Bupati Koltim Ir H Sulwan Aboenawas MSi yang diwakili Asisten I Setda Pemda Koltim Arisman SE, menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan penata aset reforma agraria terbagi menjadi dua program, yaitu yang pertama adalah redistribusi tanah dan legalisi tanah. Dikatakannya, pemerintah akan menempatkan hak lahan, Hak Guna Usaha (HGU) yang telah habis masa berlakunya, terkadang menyimpan masalah yang panjang. Kemudian tanah terlantar dan tanah negara ditambah dengan pelepasan kawasan hutan untuk kegiatan redistribusi hutan.

Selanjutnya kata dia, pelaksanaan reforma agraria dari masa ke masa telah dilaksanakan, akan tetapi ketimpangan penguasaan dan ketimpangan tanah serta konflik agraria masih ada bahkan cenderung bertambah. Dikatakannya, kesuksesan pelaksanaan reforma agraria adalah kemauan elit politik dalam hal ini Presiden dimana memadukan secara lintas sektor dan atau kementerian pelaksanaan kebijakan, adapun caranya dengan membentuk satu kelembagaan pelaksana Reforma Agraria dipusat dan didaerah yang mana bertujuan untuk memastikan tersedianya dukungan kelembagaan serta memampukan atau untuk membuat desa dalam rangka untuk mengatur penguasaan, kepemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah.

Masih kata Arisman, pelaksanaan reforma agraria meliputi penyuluhan inventarisasi dan identifikasi objek serta subjek, pengukuran dan pemetaan dengan prioritas untuk tanah pertanian dan sebagian tanah non pertanian yang berasal dari eks-HGU, juga tanah terlantar kemudian ditambah lagi pelepasan kawasan hutan hasil sengketa dan konflik serta tanah negara lainnya yang memenuhi syarat untuk redistribusi tanah sesuai ketentuan Pasal 7 Peraturan Presiden No. 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria.

Untuk melaksanakan semua tugas tersebut tambahnya, maka pemerintah membentuk Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Kota untuk mengkoordinasikan penyediaan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA), yang selanjutnya akan di redistribusikan kepada masyarakat yang menjadi subjek Reforma Agraria, sehingga peran dari Gugus Tugas ini sangat penting untuk mendukung capaian target yang diterapkan oleh Kementerian APN dan BPN secara rasional.

“Bapak Bupati berharap semoga kita semua dapat bekerja sama untuk membangun negara kita Indonesia ini, khususnya Sulawesi Tenggara dan Kabupaten Kolaka Timur ke arah yang lebih baik, melalui program-program seperti ini,” harapnya.

Sementara Kakanwil BPN Sultra dalam sambutannya mengatakan bahwa, reforma agraria adalah program unggulan dari Presiden dari dalam sektor pertanian.

"Adapun data di Dinas Pertanahan Indonesia indeksnya itu kira-kira 0,59 persen, yang berarti 1 persen penduduk Indonesia menguasai 50 persen sumber daya pertanahan. Jadi, cuma 90 persen menguasai 41 persen, sangat jauh gap yang terjadi sehingga terjadi potensi terjadinya konflik dan ketidakadilan dan ini harus diselesaikan. Tujuannya adalah, bagaimana melakukan mensejahterakan masyarakat melalui penataan aset dan penataan akses,” jelasnya. (Diskominfo)