Waspada, Gangguan Kesehatan Mental Mengintai !!!

Waspada, Gangguan Kesehatan Mental Mengintai

10 Juni 2024 | Admin | | 4440 Kali Dilihat | 0 Komentar

Waspada, Gangguan Kesehatan Mental Mengintai !!!

 

Nama: Dedi Indrawan Saputra

Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat

Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan

Universitas Mandala Waluya

 

Mental Health atau yang lebih sering kita kenal dengan istilah kesehatan mental merupakan kondisi seseorang secara fisik, mental, spiritual dan sosial dalam keadaan baik, sehingga menyadari potensi yang dimiliki dalam mengatasi tekanan hidup dengan bekerja secara produktif dan berkontribusi terhadap lingkungan.

Kesehatan mental akhir-akhir ini menjadi topik yang paling sering diangkat dalam berbagai forum diskusi kesehatan. Bahkan kesehatan mental sendiri telah menjadi isu global. Hal ini tidak bisa dipandang remeh karena jumlah kasus yang ada saat ini masih cukup menghawatirkan.

Berdasarkan survey internasional yang telah dilakukan pada tahun 2023 terhadap 31 negara berbeda, ditemukan hasil bahwa masalah kesehatan terbesar yang dihadapi oleh penduduk disuatu negara tersebut adalah masalah kesehatan mental dengan nilai persentase responden sebesar 44 %, disusul kanker 40 %, stres 30 % dan obesitas sebesar 25 %.

Bahkan data tingkat depresi tahun 2023 yang dimuat pada World Population Review menyebutkan kalau Negara Ukraina menempati posisi puncak sebagai negara dengan kasus penduduk terdepresi terbanyak dengan 2.800.587 kasus atau sebesar 6,3 % dari jumlah penduduk yang ada. Kemudian diikuti Amerika Serikat dengan 17.491.047 kasus atau 5,9 % dan Estonia sebanyak 75.667 kasus atau 5,9 %.

Tingginya proporsi masalah kesehatan mental ini, kemudian menjadi fokus dunia terhadap isu tersebut. Rencana aksi kesehatan mental yang komprehensif dengan tujuan meningkatkan kesehatan mental melalui strategi promosi dan pencegahan diharapkan mampu menekan laju masalah kesehatan satu ini.

Mengutip laman tirto.id, di Indonesia, kasus depresi yang ditemukan sebanyak 9.162.886 kasus dengan prevalensi 3,7 %. Angka ini kemungkinan akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia. Diperkirakan jumlah penduduk Indonesia setiap tahunnya bisa bertambah sampai lebih dari 3 juta jiwa.

Riset yang dilakukan oleh Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa, menunjukan kalau prevalensi gangguan mental di Indonesia mengalami peningkatan di tahun 2024. Masyarakat dengan gangguan kecemasan naik menjadi 16 % dan gangguan depresi naik menjadi 17,1 %. Sebelumnya berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 gangguan kecemasan hanya 9,8 % dan depresi hanya diangka 6 %. Hal ini jelas, bahwa Indonesia kini sedang tidak baik-baik saja.

Tingginya angka kasus yang terjadi membuat kita perlu tahu apa yang menjadi penyebab kesehatan mental ini bisa terjadi. Mengetahui gejala-gejala atau tanda dari gangguan mental sedari dini juga merupakan bentuk proteksi diri dan hal ini sangat penting untuk dilakukan. Berikut ini gangguan kesehatan mental yang sering terjadi.

Gangguan Kecemasan

Kondisi mental ini ditandai dengan rasa takut dan khawatir yang berlebihan. Penderita merasa cemas terhadap berbagai, hal bahkan tanpa alasan yang jelas. Penderita gangguan kecemasan dapat mengalami serangan panik yang berlangsung lama dan sulit untuk dikendalikan.

Depresi

Gangguan kesehatan mental ini ditandai perasaan bersalah yang berlebihan, rasa sedih berkepanjangan dan kehilangan minat untuk melakukan aktivitas. Gejala lain yang juga muncul adalah pemikiran tentang kematian atau bunuh diri, orang dengan depresi memiliki risiko lebih tinggi untuk melakukan tindakan bunuh diri. 

Gangguan Bipolar

Gangguan bipolar ini ditandai dengan perubahan suasana hati yang drastis. Penderita bisa sangat senang sekali kemudian bisa berubah menjadi sangat sedih. Keputusan secara emosional kerap diambil, yang kemudian akan disesali di kemudian hari.

Menurut WHO, ada beberapa hal yang berpotensi menjadi faktor risiko gangguan kesehatan mental.

  1. Faktor Genetika

Orang dengan riwayat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan mental akan lebih rentan mengalami hal yang sama. Namun bukan berarti orang tua yang mengalami gangguan mental akan melahirkan anak dengan gangguan mental juga. Faktor Genetik ini artinya adanya potensi yang lebih besar untuk keturunannya mengalami gangguan kesehatan mental. Faktor lingkungan dan perkembangan individu juga perlu untuk diperhatikan.

  1. Faktor Ekonomi

Kondisi ekonomi bisa mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara signifikan. Kemiskinan sangat erat dengan gangguan kesehatan mental. Bukan hanya depresi dan stress saja yang bisa dialami seseorang melainkan juga kecemasan. Kehilangan pekerjaan atau mata pencaharian juga bisa menjadi risiko seseorang mengalami gangguan kesehatan mental.

  1. Faktor Fisik

Seseorang yang mengalami kekerasan fisik seperti KDRT dan seksual akan sangat berdampak pada kesehatan mentalnya. Penanganan yang kurang baik terhadap kasus ini akan berakibat pada trauma yang berkepanjangan dan berujung pada gangguan kesehatan mental.

  1. Faktor Sosial

Seseorang yang mengalami diskriminasi akan mendapat perlakuan yang berbeda dengan lingkungannya. Perlakuan yang berbeda tersebut menjadikan seseorang untuk enggan bersosialisasi dan akhirnya memilih untuk mengisolasi diri. Hal ini lah yang kemudian bisa menyebabkan seseorang berisiko mengalami gangguan kesehatan mental.

Dalam menghadapi persoalan gangguan kesehatan mental yang kompleks maka perlu dilakukan upaya pencegahan yang komprehensif. Hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan kesehatan mental antara lain :

  1. Deteksi Dini

Upaya pencegahan gangguan kesehatan mental dapat dilakukan melalui upaya skrining. Skring dimaksudkan untuk mendeteksi lebih cepat atau menentukan risiko seseorang untuk mengalami gangguan mental. Hal ini sangat perlu untuk dilakukan, karena masalah kesehatan mental yang terlambat terdeteksi bisa berdampak pada buruknya kualitas hidup seseorang. Semakin cepat terdeteksi, semakin efektif pula penanganan masalah kesehatan mental yang bisa diberikan.

  1. Support System

Dukungan sosial sangat dibutuhkan bagi seseorang yang tengah mengalami masa- masa sulit. Kondisi yang sulit berpotensi menyebabkan seseorang untuk mengisolasi dirinya, dengan ini justru akan memperburuk keadaan mental seseorang. Adanya support system bisa membantu seseorang yang sedih berangsur-angsur membaik. Dukungan sosial dari orang terdekat juga dapat membantu untuk mengatasi stres. Support dari keluarga memiliki pengaruh yang sangat luar biasa besarnya terhadap kesehatan mental seseorang. Hubungan keluarga yang baik akan membuat seseorang merasa aman dan dicintai. Sementara hubungan keluarga yang tidak sehat justru akan menyebabkan seseorang terjerumus ke dalam masalah kesehatan mental itu sendiri. Keluarga yang selalu ada untuknya, akan menciptakan gelombang emosi positif. Gelombang emosi positif ini akan membuat seseorang merasa baik, ada dan merasa dirinya penting bagi orang terdekat yang menyayanginya. Akhirnya, dapat meningkatnya rasa kepercayaan diri khususnya bagi mereka yang tengah terpuruk.

  1. Edukasi/Pendidikan

Penyebab tingginya masalah kesehatan mental ini bisa dipicu karena kurangnya edukasi dan keterbukaan masyarakat mengenai gangguan mental. Pendidikan kesehatan mental sangatlah diperlukan karena kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, bila fisiknya terganggu maka mental atau psikisnya pun juga ikut terganggu.

Edukasi terhadap masyarakat juga perlu untuk dilakukan. Ingat, penderita gangguan mental ini tidak boleh dijauhi ataupun dikucilkan tapi yang diperlukan adalah mendapat penanganan pengobatan yang baik. Olehnya, sangat penting dilakukan edukasi kesehatan mental sejak dini.

Tinggalkan Komentar