Kegiatan Sosialisasi P2L di Desa Bou Kecamatan Lambandia, Kamis (8/4)

Pemda Koltim Terus Genjot Pemanfaatan Pekarangan Rumah

08 April 2021 | Admin | | 1223 Kali Dilihat | 0 Komentar

Pemda Koltim melalui Dinas Pangan, terus menggenjot pemanfaatan pekarang rumah ditengah pandemi Covid-19 saat ini.

Seperti kegiatan sosialisasi Pekarangan Pangan Lestari (P2L), yang dilaksanakan di Desa Bou Kecamatan Lambandia pada Kamis (8/4), dan Desa Anambada Kecamatan Dangia, Rabu (7/4). Menurut Kadis Pangan Koltim Dr Ir Idarwaty MM, kegiatan ini dalam rangka meningkatkan pola makan beragam, bergizi, seimbang  dan aman atau B2SA, untuk meningkatkan imun pada masa pandemi Covid-19 dan juga mencegah stunting.

“kegiatan P2L ini, juga membantu meningkatkan pemenuhan gizi masyarakat, sehingga dapat menekan angka stunting dan juga dapat meningkatkan sistem imun tubuh pada masa pandemi covid 19 di Kabupaten Kolaka Timur,” jelas Idarwaty usai kegiatan ini.

Disebutkannya, kegiatan P2L ini, sumber dananya berasal dari APBN. Dimana tahun ini, Koltim mendapat bantuan sebanyak 55 kelompok wanita tani (KWT) di setiap kecamatan.  Rinciannya, 10 kelompok untuk tahap lanjutan dari tahun 2020 atau tahap pengembangan), 5 kelompok tahap penumbuhan yang khusus intervensi stunting, dan 40 kelompok dana aspirasi

“Yang sekarang kita lakukan sosialisasi ini, untuk 5 kelompok yang tahap penumbuhan atau baru diberikan bantuan. Bantuannya berupa uang sebanyak 60 juta rupiah, tapi diberikan dalam 3 tahap. Tahap pertama untuk biaya pembuatan rumah bibit sayur-sayuran dan perlengkapannya. Tahap kedua untuk membeli berbagai macam bibit sayuran dan kelengkapannya. Tahap ketiga untuk keperluan setelah panen,” bebernya.

Dijelaskannya, bantuan tahap ketiga ini, tujuannya untuk penumbuhan UMKM yang bergerak di bidang pangan lokal. Pemberdayaan masyarakat, utamanya KWT dalam memanfaatkan pekarangannya untuk menanam berbagai macam jenis sayuran, yang nantinya memberikan manfaat penambahan gizi bagi keluarganya, dapat membantu meringankan biaya konsumsi sehari-hari, dan juga dapat meningkatkan ekonomi keluarga dari masyarakat, karena hasil dari pembibitan itu dapat dijual.

Ia menambahkan, jika setiap kelompok didampingi tim teknis selama pelaksanaan kegiatan. Tim teknis ini, berjumlah 55 orang atau sebanyak jumlah kelompok, yang terdiri dari penyuluh, ketua gapoktan dan pegawai dari dinas pangan yang mempunyai kemampuan teknis di bidang pertanian. (Diskominfo)