BPBD Sultra Bakal Bangun Puluhan Sumur Bor di Bou

BPBD Sultra Bakal Bangun Puluhan Sumur Bor di Bou

19 Oktober 2023 | Admin | | 533 Kali Dilihat | 0 Komentar
BPBD Sultra Bakal Bangun Puluhan Sumur Bor di Bou
 
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra, bakal membangun puluhan sumur bor di Desa Bou Kecamatan Lambandia.
 
Hal ini disampaikan Kepala BPBD Sultra Muhammad Yusuf, saat meninjau areal persawahan yang mengalami kekeringan di Desa Bou Kecamatan Lambandia, Kamis (19/10/2023), Bersama Bupati Koltim Abd Azsi SH MH yang didampingi Kepala BPBD Koltim Dewa Made Ratmawan dan Kadis Tanak Koltim Ridwan.
 
“Pada prinsipnya, kita sangat prihatin setelah melihat kondisi ini, yang diakibatkan cuaca ekstrim, kita lihat persawahan ini kering. Pa bupati sudah mengambil Langkah-langkah tapi belum maksimal, kami akan ikut membantu mengurangi beban Masyarakat yang terdampak ini, seperti pembuatan sumur bor kurang lebih 30 titik, nanti kami akan hitung apakah bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik,” ucapnya.
 
Bupati Koltim memaparkan, eksisting sawah di Koltim secara keseluruhan kurang lebih 19 ribu Ha, dan untuk di Bou ini kurang lebih 1.100 Ha. Yang terdampak 508 Ha.
 
“Yang terpenting sekarang ini, dari dinas terkait harus melakukan Langkah-langkah mitigasi menyiapkan sumur bor, kita membutuhkan sumur bor kurang lebih 30 dan itu sudah dihitung BPBD Provinsi. Kami dari Pememerintah Daerah dan Masyarakat Koltim mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada bapak Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, yang telah menurunkan tim dalam hal ini BPB Sultra, yang memverifikasi secara faktual di lapangan terkait kekeringan ini,” ucap Abd Azis.
“Untuk Saat ini BPBD dan Dinas Tanaman Pangan menyiapkan alkon, tapi alkon ini kalau ada deposit air ada disekitar, tapi kalau tidak ada, harus sumur bor,” tambahnya.
 
Untuk kasus kekeringan ini, Kepala BPBD Sultra juga menyebut jika kondisi seperti di Bou ini, bisa mendapatkan bantuan sosial ekonomi. Misalkan jika punya pekerjaan lain selain bersawah, seperti pertukangan, peternak dan sebagainya.
 
“Jadi untuk mendapatkan bantuan social ekonomi ini, buatkan laporan yang dijelaskan, kejadiannya dari kapan sampai kapan, berapa ternak yang mati misalnya, kehilangan lapangan pekerjaan berapa orang, baru bupati menetapkan,’’ pintanya. (Diskominfo)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Tinggalkan Komentar