Bupati Koltim Launching LMS dan Serahkan Bantuan Alsintan di Atolanu

Bupati Koltim Launching LMS dan Serahkan Bantuan Alsintan di Atolanu

28 Juli 2025 | Admin | | 35 Kali Dilihat | 0 Komentar

Bupati Koltim Launching LMS dan Serahkan Bantuan Alsintan di Atolanu

Komitmen Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) dalam meningkatkan kesejahteraan petani terus diwujudkan melalui berbagai inovasi.

Salah satu langkah strategis terbaru adalah peluncuran Program Listrik Masuk Sawah (LMS) yang diresmikan langsung oleh Bupati Koltim H Abd Azis SH MH di Desa Atolanu Kecamatan Lambandia, Senin (28/7/2025).

Kegiatan ini, juga dihadiri Wakil Bupati Koltim H Yosep Sahaka SPd MPd, Anggota DPR RI Jaelani SIP MSi, Ketua DPRD Koltim Hj Jumhani SPd, Dandim 1412 Kolaka Letkol Inf Choky Gunawan, S Sos, M Han dan Wakapolres Koltim Kompol Tawakkal.

Dalam sambutannya, bupati menyampaikan jika program LMS ini merupakan terobosan penting dalam penyediaan energi murah dan efisien untuk kebutuhan pertanian, khususnya dalam hal pengairan sawah. Bupati Azis menjelaskan bahwa program ini hadir sebagai solusi atas keluhan petani yang selama ini dibebani tingginya biaya bahan bakar untuk operasional pompa air.

“Dengan masuknya listrik ke sawah, petani kita kini dapat beralih dari bahan bakar minyak ke sumber energi yang lebih murah, stabil, dan ramah lingkungan,” ujar bupati dalam sambutannya.

Sebagai bentuk konkret efisiensi, berikut perbandingan rata-rata biaya penggunaan energi untuk pengoperasian pompa air selama 12 jam, Listrik: Rp19.200, Tabung Gas: Rp50.000, Pertalite: Rp312.000, Solar: Rp104.000

Data ini mempertegas keunggulan LMS dari sisi ekonomi. Penggunaan listrik mampu menekan pengeluaran petani hingga lebih dari 80% dibandingkan dengan bahan bakar minyak, serta menjamin ketersediaan energi secara berkelanjutan.

Dalam tahap awal, Pemkab Koltim melalui Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan telah membangun 25 titik jaringan LMS yang tersebar di berbagai wilayah Kecamatan Lambandia. Dua titik di antaranya berada di Desa Atolano, lokasi peluncuran program perdana ini. Ke depan, program ini akan terus diperluas ke kecamatan dan desa lainnya yang memiliki potensi pertanian namun masih terkendala akses energi.

Program LMS ini menegaskan bahwa Pemda Koltim memiliki visi jangka panjang dalam mendorong pertanian yang efisien, modern, dan mandiri. Bupati berharap agar para petani memanfaatkan fasilitas ini dengan bijak serta menjaga sarana yang telah dibangun.

“Kita ingin Kolaka Timur menjadi kabupaten yang tangguh dalam sektor pertanian. Program ini adalah langkah awal, dan dengan dukungan semua pihak, kita yakin bisa mewujudkan itu,” tutup bupati.

Sementara Jaelani menyampaikan, apresiasinya terhadap langkah inovatif Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur. Ia menilai bahwa LMS adalah bukti keseriusan pemerintah daerah dalam mengimplementasikan teknologi untuk sektor pertanian.

“Kami dari Komisi IV DPR RI sangat mendukung langkah ini. Listrik masuk sawah adalah bentuk konkret dari modernisasi pertanian. Ini harus dijadikan contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia,” ujar Jaelani.

Ia menambahkan bahwa DPR RI melalui Komisi IV akan terus mendorong sinergi anggaran pusat dan daerah untuk program-program berbasis inovasi seperti ini, terutama yang berdampak langsung terhadap kesejahteraan petani.

 

Penyerahan Bantuan Alsintan dan Antusiasme Warga

Dalam kesempatan yang sama, dilakukan pula penyerahan alat dan mesin pertanian (ALSINTAN) kepada sejumlah kelompok tani di Lambandia. Bantuan yang disalurkan berupa traktor tangan, Mesin Tanam Padi dan alat pendukung pertanian lainnya. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Koltim dan Anggota DPR RI kepada perwakilan kelompok tani.

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Koltim, Ketua DPRD Koltim, unsur Forkopimda, kepala OPD teknis seperti Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan, para camat, kepala desa, serta tokoh masyarakat se-Kecamatan Lambandia. Masyarakat Desa Atolano menyambut hangat kegiatan ini dengan penuh antusias.

“Saya sangat bersyukur dan senang sekali, karena kami sudah lama berharap ada listrik untuk mengairi sawah kami. Sekarang, kami tidak perlu lagi beli bensin atau solar setiap musim tanam,” ungkap salah satu petani setempat. (Diskominfo Koltim)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Komentar