Sosialisasi Kebijakan Pengarustamaan Gender (PUG) Termasuk Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) Kabupaten Koltim Tahun Anggaran 2021, di Aula Kantor Bupati Koltim, Kamis (7/10). Foto: Yuli Ryski

Kesetaraan Gender Penting Dalam Pembangunan

07 Oktober 2021 | Admin | | 2269 Kali Dilihat | 0 Komentar

Dalam proses pembangunan, keseteraan gender sangatlah diperlukan.

Hal ini disampaikan Asisten I Setda Koltim Arisman SP mewakili Bupati Koltim, ketika membuka Sosialisasi Kebijakan Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG), termasuk Perencanaan Penganggran Responsif Gender (PPRG) Kabupaten Koltim, di Aula Kantor Bupati Koltim, Kamis (7/10).

“Kita menyadari bahwa, permasalahan yang terkait erat dengan program pembangunan perempuan selama ini adalah disebabkan belum adanya pendekatan pembangunan yang secara khusus mempertimbangkan manfaatnya secara adil terhadap perempuan dan laki-laki,” sebutnya.

Mengingat betapa pentingnya kesetaraan gender dalam pembangunan tersebut lanjutnya, maka dituntut kepedulian konkrit lebih besar dengan menempatkannya  sebagai salah satu bidang program, dengan tujuan kian mempercepat terciptanya kesetaraan gender, dalam seluruh sendi kehidupan masyarakat Koltim, tidak terbatas dalam proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kebijakan, program dan proyek pembangunan.

Hal ini lanjut Arisman, dilandasi fakta masih rendahnya partisipasi perempuan dalam pembangunan. Disamping masih adanya berbagai bentuk praktik diskriminasi terhadap perempuan, juga masih terdapatnya kesenjangan partisipasi politik kaum perempuan yang bersumber dari ketimpangan struktur sosio-kultural masyarakat. Fakta lain sebutnya, juga menunjukkan masih terbatasnya akses sebagian besar perempuan terhadap layanan kesehatan yang bermutu dan memadai, pendidikan yang murah dan berkualitas, serta keterlibatan dalam kegiatan publik yang lebih luas. Di samping itu, masih ditemukan rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan, tingginya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, juga tingginya

Ditambahkannya, perdagangan manusia di kalangan perempuan dan anak, rendahnya kesejahteraan dan perlindungan anak, banyaknya hukum dan peraturan perundang-undangan yang bisa  gender, serta diskriminatif terhadap perempuan, dan belum peduli perlindungan anak.

“Semoga apa yang kita lakukan hari ini, dapat memberikan sumbangan pemikiran serta manfaat bagi kita semua khususnya di dalam meningkatkan peran serta kesetaraan gender dalam pembangunan di Kabupaten Kolaka Timur,. Dengan adanya sosialisasi ini, saya harapkan kedepan pemberdayaan perempuan lebih terfokus lagi, dan tetap mengacu pada kebutuhan praktis dan strategis kaum perempuan,” tutupnya.. (Diskominfo)