Pj Bupati Koltim Ir H Sulwan Aboenawas MSi, saat membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas KPM Tahun Anggaran 2021, Di Hotel Claro Kendari, Kamis (16/12) malam

Bupati: KPM Berkualitas, Mampu Turunkan Stunting

17 Desember 2021 | Admin | | 1270 Kali Dilihat | 0 Komentar
Jika Kader Pembangunan Manusia (KPM) berkualitas, maka itu salah satu indikasi yang dapat menurunkan angka stunting di suatu daerah.
 
Hal ini disampaikan Pj Bupati Koltim Ir H Sulwan Aboenawas MSi, saat membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas KPM Tahun Anggaran 2021, Di Hotel Claro Kendari, Kamis (16/12) malam, yang juga dihadiri Pj Sekda Koltim H Belli SE MSi.
 
Ia menyebutkan, sebagai salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk mempercepat penurunan stunting, adalah dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomorr 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting, peruturan tersebut menjadi payung hukum bagi strategi nasional percepatan penurunan stunting, serta mengukuhkan lima pilar utama yang sangat penting dalam perepatan penurunan stuniting yaitu, Komitmen politik dan pememimpinan nasional dan daerah, kampanye nasional komunikasi perubahan perilaku, konvergensi program pusat daerah dan masyarakat, ketahanan pangan dan gizi dan monitoring dan evaluasi.
 
“Kita juga memahami bahwa, pelaksanaan beberapa program pada Tahun 2020 sampai 2021, terpengaruh pandemi, terutama kegiatan layanan yang memerlukan interaksi langsung dengan masyarakat. Alokasi anggaran dan layanan kesehatan, berfokus pada upaya untuk mengatasi covid 19, hal ini tentu saja mepunyai dampak bagi pelaksanaan percepatan penurunan stunting. Stunting tidak hanya mengenai pertumbuhan anak yang terlambat, namun juga berkaitan dengan perkembangan otak yang kurang maksimal hal ini menyebabkan kemampuan mental yang dibawah rata-rata, dan bisa berakibat pada prestasi sekolah yang buruk. Pemerintah daerah tetap berkewajiban untuk menjamin kebutuhan gizi masyarakat,” bebernya.
 
Lanjutnya, kunci pencegahan dan penanganan kasus stunting, adalah di 1.000 hari pertama kelahiran (HPK). Sehingga, perhatian kepada ibu hamil dan balita dibawah dua tahun, baik memulai intervensi gizi spesifik maupun intervenzi gizi sensitif perlu terus kita upayakan bersama.
 
Untuk itu harapnya, dengan kegiatan ini mampu memperkuat komitmen semua pihak untuk melakukan upaya konvergensi percepatan penurunan stunting di Koltim. Kemudian, KPM di desa agar bekerja sama dengan kader posyandu desa, bidan desa dan petugas gizi puskesmas untuk melakukan penulusuran atau penejakan bayi dan balita yang berpotensi stunting.
 
“Kepada para camat saya harapkan, agar menfalitasi dan mengkoordinir desa, memastikan adanya aggaran kegiatan untuk penurunan dan pencegahan stunting di tingkat desa yang bersumber dari dana transfer desa. Pada kesempatan ini pula saya menghimbau kepada seluruh peserta kegiatan pelatihan untuk tetap mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan dimanapun dan kapanpun,” tutupnya. (Diskominfo)