Bupati bersama Ketua TP PKK Koltim, memantau langsung proses pelayanan sejuta akseptor di Puskesmas Tirawuta dalam rangka peringatan Harganas Tahun 2021, Kamis (24/6). Foto: Andi Muh Lutfi

Bupati Pimpin Peringatan Harganas 2021

24 Juni 2021 | Admin | | 1444 Kali Dilihat | 0 Komentar

Bupati Koltim Hj Andi Merya Nur SIP, memimpin peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-28 Tingkat Kabupaten Koltim 2021

Acara yang bertemakan keluarga cerdas cegah stunting tersebut, dilaksanakan dihalaman Puskesmas Tirawuta, Kamis (24/6),yang dirangkaikan dengan pelayanan sejuta akseptor (PSA) tahun 2021. Turut hadir, Ketua TP PKK Hj Diana Samsul Bahri, dan sejumlah pimpinan OPD dan masyarakat, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat.

Dalam sambutannya, bupati menyampaikan kegiatan ini, merupakan momentum menghidupkan kembali kesadaran kolektif akan arti penting keluarga dalam tatanan kehidupan social, dalam hal pencegahan stunting, terlebih pada masa pandemi saat ini, dimana anak-anak lebih banyak beraktivitas didalam rumah. Peran serta tanggung jawab keluarga dalam memenuhi kebutuhan anak dalam mencegah stunting, menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Dalam pencegahan stunting, keluarga berperan dalam menurunkan beban masalah gizi, menyediakan makanan bergizi seimbang dan berkualitas, hingga memastikan diterapkannya pola asuh berkualitas dalam sebuah keluarga.

Diakatakannya, masalah stunting penting untuk diselesaikan, karena berpotensi mengganggu potensi sumber daya manusia dan berhubungan dengan tingkat kesehatan, bahkan kematian anak. Hasil dan survey status gizi balita Indonesia (SSGBI) menunjukkan bahwa terjadi penurunan angka stunting ini menurun, namun angka tersebut masih dinilai tinggi, mengingat WHO menargetkan angka stunting tidak boleh lebih dari 20 persen.

Disebutkannya, data Bank Dunia atau world Bank mengatakan, angkatan kerja yang pada masa bayinya mengalami stunting mencapai 54 persen. Artinya, sebanyak 54 persen angkatan kerja saat ini adalah penyintas stunting. Hal inilah yang membuat stunting menjadi perhatian serius pemerintah. Olehnya itu, peranan keluarga dalam mencegah stunting sangat penting untuk dilakukan, melalui keluarga yang cerdas makaintervensi untuk mencegah terjadinya peningkatan prevalensi stunting dapat dilakukan pada siklus daur hidup di tahap remaja, pengetahuan gizi ibu yang memadai terkait pemenuhan gizi di 1000 hal pertama kehidupan dapat dibekali dimulai sejak usia remaja sebagai persiapan memasuki masa prakkonsepsi.

“Pencegahan terhadap stunting juga dapat dilakukan melalui pengaturan jarak kehamilan, karena dengan pengaturan jarak kehamilan yang baik dapat mempromosikan penyusuan bayi yang optimal, serta perencanaan masa depan keluarga yang lebih baik,” tuntasnya.

Usai memimpin kegiatan tersebut, bupati langsung meninjau berbagai kegiatan di peringatan Harganas tersebut, seperti PSA. (Diskominfo)

Tinggalkan Komentar